Evaluasi
Mengenai Analisa Dampak Lingkungan
Lingkugan hidup sesungguhnya merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks dan berbagai faktor, seperti faktor fisik, kimiawi, biologis,
sosial, ekonomi dan budaya. Berbagai jenis tindakan manusia terhadap lingkungan
tersebut dapat melahirkan dampak Iingkungan yang kompleks pula, terutama
didalam hubungan timbal balik (ekosistem) diantara dua atau lebih faktor-faktor
Iingkungan.
Dengan demikian patut diperhatikan bahwa pada setiap
aktifitas kegiatan pembangunan, baik berupa pemeliharaan, dan upaya menjalin keserasian
hubungan timbal balik, khususnya antara manusia dengan sumber daya alam berikut
lingkungan hidupnya tidak dapat diabaikan begitu saja. Sejalan dengan rencana
kegiatan proyek Pengembangan Usaha Penggemukan Ternak Sapi Potong (Fattening)
oleh FMP, tentunya proyek ini akan melakukan kegiatan fisik sewaktu melakukan
kegiatan operasional. Agar tidak terjadi perusakan lingkungan maka kegiatan
proyek hendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara
lain:
a.
Kegiatan yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuan yang sudah
disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait.
b.
Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbang antara manusia
sebagai pengguna sumber daya alam dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber
daya yang memiliki serba keterbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan
kuantitasnya.
c.
Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikan gambaran bagi upaya
pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan proyek, yaitu
melalui pemahaman secara menyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam
alam lingkungan hidupnya.
Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak
lingkungan adalah dimaksudkan untuk:
a)
Dapat diketahui
seberapa besar pengaruh dampak yang akan ditimbulkan
sehubungan dengan kegiatan proyek
yang akan direncanakan.
b)
Mampu memberi
masukan mengenai cara-cara terbaik untuk memperkecil
pengaruh dampak lingkungan
seandainya hal tersebut sukar atau tidak dapat dihindari.
c)
Besarnya dampak
lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapat diperkirakan, sehingga
langkah-langkah pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan, termasuk
pengendalian elemen-elemen yang mendorong proses percepatan kegiatannya.
Selanjutnya dengan
cara pengendalian tersebut akan dapat dimanfaatkan hasilnya dalam perencanaan
berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman didalam melakukan tahapan
operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatanya, yaitu:
a)
Mampu memberikan
informasi kepada masyarakat sedini mungkin, baik yang
bermukim disekitar wilayah
kegiatan proyek, agar hal tersebut perlu dipahami secara umum.
b)
Mampu mengajukan
tanggapan bahwa pengajuan saran/usulan pencegahan bagi
kemungkinan terjadinya dampak
lingkungan yang lebih besar dari akibat kegiatan operasional proyek.
c)
Kesemuanya itu
kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyarat pemberi tanda
bahaya, yang secara tepat dan
pasti dapat menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam terhadap
lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian evaluasi penanganan dampak lingkungan
khususnya dalam lingkup proyek yang direncanakan FMP akan mencakup mengenai
elemen analisa dampak, yang menggambarkan kemungkinan yang akan timbul akibat
kegiatan proyek tersebut. Mencakup prakiraan dampak berikut alternatif
penanganan, arah pedoman pemecahan masalah, berikut pencegahan dampak yang
bersifat merugikan menurut tingkat intensitas kejadiannya. Mengingat kedudukan
dan kegiatan proyek, maka perlu dilakukan identifikasi lingkungan secara
tersendiri sebab setiap lingkungan proyek adalah merupakan suatu lingkungan
alam yang terdiri dari unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di
antara keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat dan membentuk suatu
sistem ekologis. Demikian juga dengan dikembangkannya proyek di atas, berarti
akan terjadi suatu perubahan/penambahan kegiatan baru yang secara langsung dan
tak langsung akan turut mempengaruhi kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan penelaahan terhadap
dampak negatif yang mungkin timbul karena adanya kegiatan proyek yang terjadi,
baik langsung maupun tak langsung dan segi fisik, juga dampak sosial ekonomi
dan budaya. Sehingga, hal tersebut tentunya perlu pembahasan masalah
elemen-elemen analisa dampak lebih lanjut.
Dampak
terhadap kondisi fisik
Dampak fisik terhadap lokasi proyek, secara umum merupakan daerah dengan tingkat elevasi yang relatif datar, dimana penggunaan tanah berupa lahan tegalan. Sesuai dengan arahan RUTR Pemda Lampung Selatan, lokasi proyek FMP adalah sudah sesuai peruntukannya, dimana penggunaannya untuk daerah pertanian dalam arti luas (termasuk peternakan). Demikian juga dengan terjadinya perubahan peruntukkan lahan tentunya akan menimbulkan beberapa dampak negative tenradap:
a) Berkurangnya daerah resapan air, yang akan mengakibatkan menurunnya permukaan air tanah, dan mendorong untuk meningkatnya debit air run off.
b) Berkurangnya potensi visual alam natural akibat dari kegiatan proyek. Pada keadaan tertentu apabila pengelolaannya kurang memperhatikan unsur kelestarian lingkungan, maka kegiatan proyek dapat menimbulkan akibat timbul areal lahan yang rawan erosi.
Dampak Terhadap Kondisi Sosial
Dengan adanya kegiatan proyek, tentunya akan mendorong untuk terjadinya beberapa perubahan sosial, ekonomi dan budaya pada daerah ini.
Dampak fisik terhadap lokasi proyek, secara umum merupakan daerah dengan tingkat elevasi yang relatif datar, dimana penggunaan tanah berupa lahan tegalan. Sesuai dengan arahan RUTR Pemda Lampung Selatan, lokasi proyek FMP adalah sudah sesuai peruntukannya, dimana penggunaannya untuk daerah pertanian dalam arti luas (termasuk peternakan). Demikian juga dengan terjadinya perubahan peruntukkan lahan tentunya akan menimbulkan beberapa dampak negative tenradap:
a) Berkurangnya daerah resapan air, yang akan mengakibatkan menurunnya permukaan air tanah, dan mendorong untuk meningkatnya debit air run off.
b) Berkurangnya potensi visual alam natural akibat dari kegiatan proyek. Pada keadaan tertentu apabila pengelolaannya kurang memperhatikan unsur kelestarian lingkungan, maka kegiatan proyek dapat menimbulkan akibat timbul areal lahan yang rawan erosi.
Dampak Terhadap Kondisi Sosial
Dengan adanya kegiatan proyek, tentunya akan mendorong untuk terjadinya beberapa perubahan sosial, ekonomi dan budaya pada daerah ini.
1)
Akan timbul
perubahan suasana disekitar lokasi proyek terutama akan timbulnya suatu keramaian
baru.
2)
Terjadi pergeseran
nilai ataupun sistem sosial budaya masyarakat setempat dengan
nilai yang dianut
masyarakat umum.
3)
Beralihnya kegiatan
masyarakat setempat dari aktifitas bertani menjadi berdagang atau penjual jasa,
dan selain itu keberadaan proyek ini akan menimbulkan kegiatan-kegiatan ekonomi
yang bersifat sampingan yang dapat dimanfaatkan penduduk setempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar