Minggu, 16 November 2014

Membuat Keputusan Pemilihan Tempat Penampungan AMDAL (Daur Ulang)



 Pemilihan/Penapisan/Filtrasi AMDAL


1.1  Membuat Keputusan Pemilihan Tempat Penampungan AMDAL (Daur Ulang)

Ada 2 cara dalam memilih keputusan mendaur ulang limbah kaleng bekas

Daur Ulang Kaleng Bekas Tanpa Proses Pembakaran

Hasil dari daur ulang (Kompor Portabel)

1. Kaleng Minuman

                      Persiapkan Kaleng Minuman, terserah kaleng minuman jenis apa aja.

2. Amplas
                                          Amplas dengan Grit 320 atau lebih tinggi.

3.      Paku Payung

                                                                  Paku payung


4. Fiberglass (opsioanal, tapi disarankan!)
5. Alkohol dalam kemasan
Siapkan Alkohol didenaturasi atau 91% isopropil alkohol, atau Spritus
6. Hanger
siapkan hanger kawat

1.2 Cara Kerja :
Amplas kedua Kaleng minuman
1. Amplas kedua kaleng tersebut, amplas sampai beberapa cm dr tinggi kaleng, Usahakan amplas semulus mungkin agar sempit dan menghindari kebocoran
Jika kaleng ada isinya, pindahkan isi didalamnya ke gelas yang kosong


2. Pindahkan isinya dalam gelas yang kosong
Potong kalengnya

3. Ukur kaleng dari bawah, potong kaleng menjadi beberapa inchi dari bawah (terserah anda mau potong berapa inchi)

4. Jika sudah menemukan berapa inchi yang dipotong, potong dengan Pisau yang tajam. Agar mudah memotongnya anda bisa tandai dengan Spidol area yang akan dipotong dan saat memotongnya topang pisaunya dengan buku agar hasil potongannya sempurna.

5. jadilah hasilnya seperti pada gambar, Tips : setelah dipotong, Amplas permukaannya tepinya sampai halus seperti pada gambar diatas.

6. Setelah anda puas dengan hasil pertama, sekarang buatlah miniatur yang kedua. untuk memudahkannya, anda bisa sisipkan miniatur pertama ke bawah kaleng kedua sampai bener-bener masuk. Cara ini dilakukan agar mendapatkan hasil miniatur kedua persis dengan miniatur pertama. Setelah selesai, lakukan cara yang sama dari Langkah 1 s.d 3 tadi.
7. Taruhlah Bahan Fiberglass di dalam miniatur, ini opsional tapi Penting!. fungsi fiberglass adalah menjaga kebocoran bahan bakar dari luar, dia akan selalu bergerak terus jika dinyalakan dan juga menjaga bahan bakar yang tidak terpakai pada saat proses pembakaran.
lubangi bawah miniatur dengan paku payung

8. Lubangi bawah kaleng miniatur dengan paku payung, dengan formasi seperti pada gambar diatas. Ini dilakukan agar ada aliran udara yang masuk jika tekanan didalam tidak cocok.
Pasangkan keduanya

9. Pasangkan kedua minitaur tersebut tepat pada bibir bawah masing-masing

10. jika anda mengalami kesulitan, gunakan amplas untuk memuluskan agar kedua miniatur benar-benar lekat.

11. Press dengan kuat agar keduanya rapat dan tidak bisa dibuka!
Buatlah 16 Lubang

12. Kompor portabel ini perlu 16 lubang untuk memunculkan celah api dari hasil pembakaran. sekarang buatlah 16 lubang dengan paku payung dengan formasi diatas.
Buat miniatur pegangan panci

13. Sekarang buatlah pegangan panci dari kawat Hanger. Tinggi idealnya adalah antara 1/2 inchi sampai 1 inchi. buatlah pegangan pancinya seperti di atas.

Jangan lupa untuk Menggosok kawatnya secara halus dengan amplas
Pengujian

14. Kompor portabelnya udah selesai dibuat. Sekarang tinggal pengujiannya!. Masukkan Alkohol pemanas ke dalam kompor, anda bisa siramkan sebanyak 3 sendok makan

15. Panaskan kompor dengan korek atau pemantik api. pemanasan hanya butuh beberapa detik saja.
Setelah pemanasan selesai, maka secara otomatis api akan keluar dari 16 celah lubang itu. Lihatlah dengan bahan bakar alkohol, api yang dihasilkan sangat bersih dan berwarna biru.

Penempatan dan Penampungan hasil Limbah Kaleng yang melalui Proses Pressing dan Pembakaran
                Banyaknya kaleng alumunium bekas yang terdapat disekitar kita ternyata belum diolah dengan baik pendaur-ulangannya. Jangankan untuk mendaur-ulang limbah kaleng, produsen kaleng minuman sendiri masih mengimpor kaleng luar negeri.  Produsen minuman kaleng terbesar di Indonesia pun belum memiliki waste management atau sistem pengolahan limbah kaleng. Kalaupun terdapat produk dari limbah kaleng, harga jualnya masih sangat rendah. Kurangnya kepedulian dan apresiasi masyarakat akan penggunaan produk daur ulang juga menjadi salah satu sebab belum populernya produk-produk recycled di Indonesia. Daur ulang kaleng minuman di luar negeri yang tinggi didukung oleh teknologi memadai  dan canggih yang mereka miliki dan berbeda dengan daur ulang di luar negeri, daur ulang kaleng di indonesia masih sangat rendah. Karena tertinggal dari segi teknologi, maka daur ulang yang terdapat di Indonesia hanya sebatas barang-barang craft atau kriya. Karena minimnya daur ulang kaleng tersebutlah, maka perlu adanya inovasi teknik yang bisa diterapkan pada produk.  Teknik yang diteliti dan dieksplorasi hanya sebatas teknik skala rumah tangga saja, sehingga teknik-teknik dengan teknologi yang canggih seperti engraving, marking, dan laser cutting tidak akan dieksplorasi lebih jauh. Beberapa eksplorasi dan percobaan  dilakukan, kemudian  didapatkan 6 teknik yang paling mungkin untuk diterapkan pada produk pakai, yaitu pelipatan dengan proses pembakaran terlebih dahulu, sandcasting atau cetak pasir, alumunium foam, press manual, modul dengan kombinasi seaming dan rivetting,  serta kuncian dengan nylon cable.
                 Ada 4 parameter pemilihan teknik yang menjadi pertimbangan pada penerapan produk selanjutnya, yaitu kemungkinan produk diproduksi masal (massproduced opportunity), nilai ekonomis yang lebih tinggi (higher economic value), biaya produksi paling rendah (low production cost), dan menggunakan paling sedikit energi (lowest energy consumption). Dari 4 parameter tersebut didapatlah 2 teknik yang paling sesuai, yaitu sand-casting dan press manual. Dari sand-casting didapatkan alternatif produk yaitu souvenir perusahaan, hotel, atau kota, sedangkan dari teknik press manual didapatkan alternatif produk yaitu sarana duduk berupa bangku, dikarenakan sifat material kaleng press yang kuat menahan beban dan paling banyak mereduksi kuantitas limbah itu sendiri. Produk  daur ulang  yang akan dihasilkan adalah produk yang tidak hanya mempunyai nilai fungsional, tetapi juga mempunyai nilai estetis sehingga bisa menambah nilai ekonomis kaleng bekas yang awalnya hanya berupa limbah yang tidak terpakai.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar